Perjalanan yang Mengubah Saya: Adam Hart
Dalam buku barunya, Adam Hart mengeksplorasi interaksi antara makhluk hidup dan predator. Di sini beliau menjelaskan mengapa konservasi bukan cuma tentang fauna
Dari kucing besar hingga semut tentara, Adam Hart tahu segalanya tentang binatang. Sejak gelar PhD di bidang zoologi, beliau telah terlibat dalam berbagai proyek penelitian di seluruh bumi, mulai dari hutan hujan Panama hingga sabana di Afrika Selatan. beliau ialah Profesor Komunikasi Sains di Universitas Gloucestershire, di mana beliau mengajar perilaku fauna, ekologi perilaku, evolusi, statistik, pemodelan matematika, ilmu warga, komunikasi sains, ekologi sabana Afrika, dan keterampilan lapangan. Fiuh!
Adam juga seorang penyiar reguler buat Radio BBC 4 dan BBC World Service, telah memproduksi lebih dari 30 sinema dokumenter radio dan ikut mempresentasikan sinema dokumenter BBC Planet Ant dan Hive Alive. Adam juga telah memimpin beberapa proyek sains warga terbesar di Inggris dengan Royal Society of Biology, termasuk Flying Ant Survey, aplikasi dan studi Spider in da House, dan studi Starling Murmuration.
Dalam buku-buku sebelumnya, Adam mengeksplorasi keganjilan antara evolusi makhluk hidup dan bumi modern (Unfit for Purpose) dan interaksi rumit kita dengan bakteri (The Life of Poo). Buku berikutnya, The Deadly Balance, mengeksplorasi interaksi kompleks antara makhluk hidup dan pemangsa seperti singa, beruang, dan serigala, dan bagaimana kita mampu menyeimbangkan konservasi dengan pembangunan buat menciptakan bumi tempat pemangsa dan makhluk hidup berkembang.
beruntung bagi kami, Adam meluangkan durasi buat menjawab beberapa pertanyaan tentang buku barunya, karya konservasi, dan perjalanan yang telah membentuk hidupnya.
Apa yang membikin kamu tertarik pada ilmu zoologi dan konservasi?
Saya telah tertarik pada satwa liar dan habitat selama yang saya ingat. Saya beruntung dibesarkan di kediaman ‘ilmiah’ – kedua orang tua saya memiliki latar belakang ilmiah – dan di daerah (Devon Selatan) di mana habitat berada di primer pintu saya.
Menggabungkan bebatuan dan mengangkat batu serta batang kayu di hutan ialah karakteristik masa kecil saya! Saya tahu sejak usia belia bahwa saya ingin belajar sains, dan khususnya biologi dan zoologi selalu lebih kuat daripada sains lainnya.
Konservasi ialah aspek sains yang baru-baru ini saya masuki, terutama melalui pekerjaan saya di bidang ekologi terapan dan koneksi yang berkembang di Afrika Selatan.
Buku baru kamu Deadly Balance melihat interaksi kita dengan fauna langka dari perspektif konservasi. mengapa ini penting?
Predator memiliki tempat khusus dalam jiwa makhluk hidup. Singa dan harimau memimpin liga dalam hal karisma binatang; Kami memiliki kucing besar sebagai logo, serigala yang bertindak sebagai simbol hutan belantara yang kuat, dan banyak sinema, buku, dan serial yang berpusat di sekeliling predator.
jika kamu meminta seseorang buat memikirkan binatang, kemungkinan besar mereka akan memikirkan pemangsa. Namun di banyak bagian bumi, pemangsa dan makhluk hidup hidup berdampingan, seringkali dengan konsekuensi yang mengerikan bagi keduanya. jika kita menginginkan bumi tempat pemangsa tumbuh subur, kita juga perlu memahami bahwa beberapa orang mungkin membayar biaya keberadaan mereka.
Terkadang ini berarti kehilangan ternak, di lain durasi bisa berarti cedera fisik atau kematian. Kita tak mampu berpura-pura hal seperti ini tak terjadi, tetapi kita mampu mencoba memahami mengapa hal itu terjadi dan mencari langkah buat menjaga supaya makhluk hidup dan pemangsa tetap aman.
Ini benar-benar keseimbangan, dan langkah pertama buat menemukannya ialah memahami beberapa masalah yang dihadapi banyak orang.
Apa satu hal yang kamu harap pembaca ambil dari buku ini?
Konservasi ini tak berlaku buat fauna. Konservasi yang efektif ialah tentang makhluk hidup dan komunitas.
Apa pendapat kamu tentang perburuan besar? Apakah eksis tempat buat itu dalam konservasi?
Ini ialah topik yang kompleks, tapi buat saat ini, saya pikir masih eksis ruang buat itu. Perburuan rusa yang diatur dengan bagus mampu dan memang memberikan insentif buat konservasi habitat dan spesies, dan mampu memberikan pendapatan bagi masyarakat dengan sedikit pilihan lain.
Namun, apakah kita ingin hal ini terjadi di masa primer? Mungkin tak. Kuncinya ialah beralih maju dengan langkah yang mendukung komunitas dan negara yang melakukan pekerjaan konservasi yang lebih bagus daripada negara seperti Inggris. Dalam banyak kasus, mereka ingin terus menggunakan perburuan sebagai bagian dari perangkat konservasi mereka.
Saya dan banyak ilmuwan konservasi lainnya sangat prihatin tentang apa yang mungkin terjadi jika negara-negara seperti Inggris mencoba mengesahkan undang-undang yang lebih mengutamakan popularitas daripada konservasi. Dalam konservasi, seperti dalam banyak hal, biasanya mendengarkan lebih bermanfaat daripada berbicara. meski terkadang apa yang dikatakan bukan yang ingin kamu dengar.
Pada akhirnya, alangkah baiknya jika konservasi bumi tak bergantung pada turis asing, bagus yang membawa kamera maupun senjata. Covid telah mengajari kita betapa rapuhnya model ini.
Pernahkah kamu menemukan diri kamu dalam situasi sulit dengan pemangsa?
Saya memulai buku ini dengan menceritakan saat saya melacak seekor singa dengan panduan buat sinema dokumenter radio di Afrika Selatan. Kami mengikuti singa melalui jaringan jurang dan sudut buta. Setelah trek menjadi sangat segar, kami memiliki ‘rambut di belakang momen berikutnya’ dan mundur dengan tergesa-gesa… Saya juga pernah nyaris menginjak buaya di Meksiko yang merupakan pelajaran berharga buat mengetahui ke mana saya akan pergi!
Beri tahu kami tentang perjalanan yang mengubah kamu
ketika saya berusia 19 tahun, saya menghabiskan enam bulan di Israel, Mesir, Siprus, dan Eropa Timur, hidup dengan sedikit uang dari ransel kecil. Itu ialah durasi yang fantastis, tepat setelah menyelesaikan sekolah dan sebelum masuk universitas.
Itu membikin saya sadar bahwa saya ingin bepergian lebih banyak dan saya cukup pintar berkemas, melakukan, dan secara awam. Ini ialah pelajaran yang bagus saat kamu memulai seluruh proses “tumbuh”.
masih punya destinasi impian yang belum kamu lihat?
Bagi saya, itulah Australia. Dan buat jumlah durasi yang layak. Nah, dengan makhluk hidup yang masih kecil-makhluk hidup yang masih kecil kecil, itu tak akan terjadi, tapi saya rasa itulah mengapa disebut destinasi impian. Satu hari…
Manual atau tak manual?
Saya suka membikin rencana dan kemudian menyimpang darinya. Saya seorang pemandu, tetapi saya mencoba buat tak terlalu membatasi. eksis durasi buat mengepakkannya dan eksis durasi buat merencanakan – yang primer ialah mengetahui perbedaannya!
Hotel atau hostel (atau berkemah)?
Keduanya tolong! Saya suka berkemah dan berada di luar ruangan. tak eksis yang benar-benar buat saya. Saya mengajar kursus lapangan di Afrika Selatan setiap tahun dan saya selalu tinggal di tenda yang sama. Tertidur dengan suara semak dan bangun dengan aroma kamp yang masih eksis cukup sempurna.
Namun, jika saya akan tinggal di bawah satu asbes, maka saya menikmati hotel yang bagus dan semuanya yang menyertainya. Lembar hitungan benang tinggi, layanan bilik, santapan bintang lima, spa – bawalah!
Terakhir, apa pengalaman perjalanan nomor satu kamu?
sulit buat memilih satu momen saja, tetapi saya cukup beruntung menghabiskan tiga bulan mempelajari semut di hutan Panama, dan saya pikir pertama kali saya sendirian di hutan hujan sebagai ahli biologi, inilah saatnya. selalu ingat
Apakah kamu menyukai postingan ini? Sematkan buat nanti…
Predator yang mampu memburu, membunuh, dan menyantap kita memiliki tempat aneh dalam jiwa makhluk hidup. Dalam buku terbarunya, The Deadly Balance, Adam Hart melihat interaksi kita dengan fauna-fauna ini dari perspektif konservasi.