Bagaimana kita bisa melindungi kesehatan mental masyarakat selama krisis biaya hayati?
MQ Mental Health Research dan University of Glasgow, dengan dukungan dari The Lord Mayor’s Appeal, telah bekerja sama buat membantu Inggris menanggapi masalah kesehatan mental yang timbul dari krisis biaya hayati yang sedang berlangsung dengan lebih bagus.
Kemitraan ini bertujuan buat menyediakan peta jalan yang komprehensif buat a pendekatan seluruh masyarakat buat melindungi kesehatan mental masyarakat di tengah krisis biaya hayati. Proyek ini didorong oleh visi memberikan solusi, berdasarkan bukti, kasih sayang, dan praktik terbaik buat mendukung orang dengan lebih bagus di saat krisis dan mengaktifkan ketahanan sosial.
Tim menyusun laporan komprehensif yang menguraikan spektrum tindakan yang direkomendasikan. Dari tindakan darurat jangka tak panjang yang dirancang buat memenuhi kebutuhan yang paling mendesak, hingga strategi jangka panjang yang menargetkan pendorong struktural krisis.
Rekomendasi dalam laporan ini didasarkan pada dua sumber utama:
- Tinjauan literatur yang berfokus pada bukti ilmiah yang hadir mengenai kesehatan mental dan faktor pelindung stabilitas sosial. Tinjauan ini juga membahas efek krisis ekonomi terhadap kesehatan mental, faktor-faktor yang mendasari, dan sasaran intervensi yang menjanjikan di tingkat individu, komunitas, dan masyarakat.
- Konsultasi pemangku kepentingan yang melibatkan perwakilan dari sektor utama, termasuk orang-orang dengan pengalaman pribadi tentang kondisi kesehatan mental, peneliti dari ilmu kesehatan dan sosial, organisasi masyarakat dan amal, praktisi kesehatan mental, dan pemimpin dari sektor swasta dan publik. Konsultasi dilakukan melalui wawancara grup terarah buat membahas, menyempurnakan, dan memperkaya rekomendasi yang dihasilkan dari tinjauan literatur.
Bagaimana krisis biaya hayati akan memengaruhi kesehatan mental dan kesejahteraan orang-orang di Inggris?
efek penuh dari krisis biaya hayati terhadap kesehatan mental dan kesejahteraan orang-orang di Inggris masih ditentukan dikarenakan situasinya terus berkembang. Meskipun data spesifiknya terbatas, survei terbaru oleh Mental Health Foundation menemukan bahwa kekhawatiran finansial mengakibatkan perasaan putus asa pada hampir satu dari sepuluh orang, dan stres serta kecemasan pada tiga orang lainnya, dalam sebulan terakhir.
Bukti pasca resesi 2007/2008 menunjukkan penurunan signifikan dalam kesehatan mental dan penanda kesejahteraan, terutama peningkatan gangguan mood seperti depresi dan kecemasan. Peningkatan masalah kesehatan mental seperti itu bisa didorong oleh faktor-faktor seperti pengangguran, ketidakpastian, dan tekanan finansial. Selain itu, langkah-langkah penghematan secara konsisten dikaitkan dengan hasil kesehatan mental yang lebih buruk.