Bagaimana bergaul dengan rekan sekamar kamu di universitas
Pergi ke perguruan tinggi bisa menjadi salah satu saat paling menyenangkan dalam hayati kamu, tetapi juga bisa menjadi salah satu yang paling menegangkan. Semuanya terasa baru dan banyak sekali perubahan yang harus dibiasakan. kamu mungkin tak cuma tinggal jauh dari kediaman untuk pertama kalinya, tetapi kamu juga mau menjadi rekan sekamar yang baik untuk orang baru yang tidur di hadapan kamu. “Konflik tak bisa dihindari,” kata Carrie Rose, life coach dan pendiri SunUp Coaching LLC. “Orang-orang yang hayati seiring itu rancu, secara harfiah dan kiasan.”
Tetap saja, bagaimanapun juga, rekan sekamar di universitas bersifat sementara. Orang ini tak harus menjadi sahabat kamu (walaupun bisa jadi!) dan kamu tak akan hayati seiring mereka selamanya. Banyak meme hebat dibuat, dan paling buruk, telah sedia solusi untuk rekan sekamar yang sedang tak bersemangat. Menurut para orang yang mahir, berikut ialah sembilan tips bergaul dengan rekan sekamar kamu di universitas.
Daftar di media sosial sebelum hari pindah
Rose merekomendasikan untuk mengirim pesan kepada rekan sekamar kamu segera setelah kamu memiliki informasi kontak mereka. “Jangan terlalu sigap menilai berdasarkan gambar Instagram dan jujurlah saat kamu mengirim pesan,” katanya. “Itu bisa termasuk bahwa kamu menantikan untuk bertemu dengannya, bahwa kamu menantikan tahun ajaran baru, atau bahkan kamu bersemangat dan gugup. Biasanya merasa gugup saat melakukan kontak dengannya, tetapi telah sedia juga kekuatan (dengan langkah yang baik!) dalam melakukan kontak dengannya. [or them] Pertama.”
Komunikasikan kebiasaan dan rutinitas gaya hayati kamu
Rose merekomendasikan untuk memberi rekan sekamar kamu beberapa informasi tentang diri kamu sebelum kamu tinggal seiring. Ini bisa membantu menghindari konflik dan membikin komunikasi melangkahkan kaki. “Sebutkan beberapa detail tentang gaya hayati kamu sendiri dan kamu berharap untuk belajar lebih banyak tentang gaya hayati mereka,” jelasnya. “Ini mungkin seperti, ‘Saya burung hantu malam – mau tahu apakah kamu lebih suka malam atau pagi hari?’ Atau, “Saya biasanya cukup terorganisir, tetapi masa yang sangat singkat atau yang tertentu sedang sibuk bisa menjadi rancu.” Pengetahuan ialah kekuatan, dan rekan sekamar jarang mau mengetahui detail tentang siapa yang tinggal dalam jangkauan.”
Jangan berkemas terlalu banyak
kamar asrama tak dikenal memiliki banyak penyimpanan atau pengaturan, jadi Rose memperingatkan agar tak membawa begitu banyak barang sehingga memenuhi seluruh lemari. “tak telah sedia yang menginginkan rekan sekamar yang mengambil alih ruangan dengan harta barang mereka,” catatnya. Jangan lupa bahwa kamu selalu bisa menukar celana cepak kamu dengan sweter saat pulang ke kediaman untuk liburan musim dingin.
Tandai *semuanya*
Rose merekomendasikan untuk menandai barang-barang berharga seperti ransel, mantel, komputer, dan pengisi daya yang mudah tak ada. Peraturan ini juga beraksi untuk barang belanjaan jika telah sedia lemari es seiring. “Ini bukan anal, ini realistis – terutama saat kamu memiliki pantangan makanan dan membutuhkan akses ke makanan tertentu,” katanya. Ini juga mencegah pertengkaran yang canggung tentang kabel telepon atau perlengkapan sekolah.
Bagikan jadwal kamu
Bonnie Scott, terapis dan pendiri Mindful Kindness Counseling, mengatakan penting untuk mengkomunikasikan jadwal kamu dan apa yang kamu butuhkan untuk sukses, seperti masa istirahat yang ditentukan. “buat daftar apa yang kamu butuhkan dan berikan kepada rekan sekamar sebagai titik dini percakapan,” jelasnya. “kapan kamu telah sedia kelas? Apa masa tidur pilihan kamu? kapan kamu harus belajar? Apakah kamu memiliki jadwal kerja yang bisa kamu terapkan?” Selain itu, menurut Rose, telah sedia baiknya menyebutkan kapan kamu akan pergi untuk akhir pekan atau jika kamu akan kembali larut malam.
Tetapkan beberapa aturan dasar seiring
Scott memberi tahu saya bahwa pengalaman rekan sekamar paling baik jika kamu menetapkan beberapa aturan untuk hal-hal seperti menginap, pesta, dan pertemuan sosial lainnya. “Perguruan tinggi ialah masa yang sangat sosial bagi banyak orang,” katanya. “Kami berteman, berkencan, bergabung dengan grup di kampus, dan terkadang kami mau bergaul dengan orang-orang ini di apartemen kami,” katanya, bersikap terbuka tentang aturan untuk tamu yang menginap dan membawa alkohol dan zat lain ke dalam asrama. Menyusun jadwal pembersihan untuk rekan sekamar juga selalu cerdas. Kedua tingkat kenyamanan itu penting!
Siapkan layar privasi
Daniel Rinaldi, terapis dan pendiri Live Your F’N Life Coaching, mengatakan menciptakan privasi di tempat tinggal seiring sangatlah penting. “Sangat penting untuk menghormati privasi rekan sekamar kamu,” katanya. “Saya sarankan menggunakan pembatas ruangan untuk membikin area terpisah di dalam ruangan agar lebih privasi.” jika ruang kamu tak memungkinkan untuk ini, jadwalkan masa pribadi masa yang sangat singkat atau yang tertentu kamu berdua bisa sendirian di dalam ruangan, temukan tempat yang tenang di kampus atau pilih jam-jam tenang di kamar kamu yang bisa kamu berdua nikmati.
cuma menjadi perhatian
“masa yang sangat singkat atau yang tertentu saya bekerja dengan klien saya dalam perjalanan ke universitas, saya selalu mengingatkan mereka betapa pentingnya untuk menjadi perhatian,” kata Rinaldi. “Kehidupan universitas bisa menjadi bising dan penyesuaian besar bagi banyak orang.” Bahkan gerakan paling sederhana pun bisa membikin perbedaan besar. Mengenakan headphone sembari mendengarkan musik, menjaga kebersihan kamar, dan merenungkan perasaan kamu akan membantu.