Wawancara dengan Dr Marisa Marraccini
CW: Posting ini tentang bunuh diri
MQ Foundation sangat bangga mendapat bermitra dengan American Foundation for Suicide Prevention buat mendukung karya MQ Fellow dan peneliti baru Dr. Marisa Marraccini dari University of North Carolina.
Kami menemui Marisa buat menanyakan sembilan soal tentang kehidupan dan pekerjaannya.
Apa yang membuat kamu pengen bekerja dalam penelitian bunuh diri/kesehatan mental?
Saya selalu kagum pada remaja – terutama kekuatan mereka sebab mereka menghadapi masa perkembangan yang susah. Mereka menavigasi ketegangan antara harapan masyarakat dan keluarga, seiring dengan kebutuhan mereka akan kemandirian; mereka mengembangkan hubungan yang lebih kuat dengan rekan sebayanya, yang sangat berarti dan mendapat membuat mereka merasa sangat rentan; sebentar itu, otak dan tubuh mereka berkembang pesat, membuat mereka rentan terhadap keputusan dan perilaku yang berisiko. seluruh ini menunjukkan urgensi buat meningkatkan langkah mendukung kesehatan mental remaja.
Begitu saya mulai berpraktik sebagai psikolog sekolah, menjadi jernih bagi saya bahwa kami perlu berbuat lebih bagus buat masa belia kami yang berjuang melawan krisis terkait bunuh diri. Orang matang mendapat merasa cemas dan gugup saat seorang remaja melaporkan memiliki pikiran buat bunuh diri, dan hal ini mendapat membuat orang matang memperlakukan mereka secara berbeda. Kita bisa lupa bahwa anak belia yang berpikir buat bunuh diri tetap menghadapi masalah yang sama seperti sebelumnya. Dan ada sesuatu tentang ketegangan khusus ini – bahwa saat anak belia paling berjuang, orang matang mendapat merespons dengan buruk atau menarik diri, alih-alih bersandar sepenuhnya buat merawat anak-anak siswa – yang benar-benar membawa saya ke masalah ini.
Apakah ada kesalahpahaman khalayak umum tentang bunuh diri?
ada banyak kesalahpahaman tentang bunuh diri.
Kesalahpahaman khalayak umum yaitu bahwa berbicara dengan orang belia tentang bunuh diri atau perilaku yang berhubungan dengan bunuh diri akan meningkatkan kemungkinan mereka terlibat dalam perilaku bunuh diri. ada studi eksperimental yang membantah hal ini. apabila kamu khawatir tentang seseorang yang mungkin berisiko bunuh diri, sangat krusial buat menanyakan apakah mereka secara langsung mempertimbangkan buat bunuh diri. Ini bisa menjadi langkah pertama buat mendapatkan dukungan orang itu.
Di sisi lain, komunikasi tentang kematian akibat bunuh diri yang terlalu sederhana (menyarankan hanya sesuatu yang menyebabkan bunuh diri), mengagungkan, atau meromantisasi mendapat mendorong pemikiran dan perilaku bunuh diri di masa belia. Sangat mudah buat mencampuradukkan kedua masalah ini, membuat orang takut buat berbicara tentang bunuh diri remaja – tetapi sangat krusial bagi kita buat melakukannya.
Kesalahpahaman lainnya yaitu gagasan bahwa pembatasan (membatasi akses ke jalan buat bahaya) tak sukses, dan anak-anak yang pengen mencoba bunuh diri hanya akan menemukan langkah lain. Namun sebenarnya, ini berarti bahwa pembatasan dikaitkan dengan pengurangan bunuh diri, dan ini yaitu pendekatan yang sangat krusial buat diambil saat kita mengkhawatirkan seorang remaja dalam krisis.
kenapa beberapa kelompok anak belia memiliki risiko bunuh diri yang lebih tinggi daripada yang lain?
tak ada unsur tunggal yang mendapat dikaitkan dengan risiko bunuh diri. Sebaliknya, banyak unsur bertemu yang mendapat menyebabkan keadaan putus asa atau putus asa yang mendapat menyebabkan bunuh diri. Meskipun risiko bunuh diri aneh buat setiap perseorangan, remaja dengan identitas seiring mungkin menghadapi beberapa unsur risiko lingkungan yang tumpang tindih. Misalnya, pemuda LGBTQIA+ dan kulit hitam dan coklat mungkin menghadapi hambatan dalam perawatan kesehatan dan kesehatan mental, serta diskriminasi yang meluas, termasuk homonegativitas dan rasisme. Sayangnya, penolakan keluarga dan orang tua terhadap remaja LGBTQIA+ yaitu hal normal; dan, di Amerika Serikat, remaja kulit hitam dan coklat lebih mungkin menerima prosedur disipliner yang keras di sekolah. Ini yaitu contoh dari beberapa pengalaman remaja yang penuh tekanan yang mendapat meningkatkan risiko bunuh diri, yang mendapat memberikan beberapa wawasan tentang kenapa kelompok remaja tertentu mendapat meningkatkan risiko bunuh diri.
kenapa krusial bagi kaum belia buat melatih keterampilan koping sebelum keluar dari rumah sakit / kembali ke sekolah?
Mempraktikkan strategi koping, sebelum dibutuhkan, yaitu langkah terbaik buat mempelajarinya. Dengan langkah ini, saat situasi susah atau pemicu stres muncul, strategi lebih mudah digunakan. Meskipun kita perlu berbuat lebih banyak buat mendukung pemulihan kaum belia dari krisis kesehatan mental daripada sekadar memperkuat strategi penanggulangan mereka (misalnya, mereka membutuhkan intervensi berbasis bukti yang berkelanjutan, dan lingkungan yang mendukung, acuh, dan kondusif buat kembali), yang membantu buat mengajar dan memperkuat. Menggunakan strategi koping yaitu bagian krusial dari pemulihan dan kesehatan dan kesejahteraan.
Apa yang mencetuskan ide buat menggunakan program realitas virtual?
Ide ini berasal dari penelitian dan percakapan klinis saya dengan profesional remaja dan sekolah, dan kegembiraan saya tentang potensi realitas maya imersif dan keefektifannya buat terapi pemaparan. Penelitian kualitatif kami berfokus buat membantu meningkatkan pengalaman reintegrasi sekolah bagi remaja setelah mengalami krisis kejiwaan. Selain mempertimbangkan bagaimana meningkatkan komunikasi antara sekolah, keluarga, dan rumah sakit, kami mulai memikirkan bagaimana meningkatkan intervensi terapeutik selama rawat inap. sebab betapa berbedanya pengaturan rumah sakit dari kehidupan nyata, gagasan peluang pelatihan realitas virtual buat pembelajaran keterampilan muncul.
Bagaimana kita bisa lebih mendukung orang belia yang mengalami pikiran buat bunuh diri?
Sekalipun mereka bergumul dengan pikiran buat bunuh diri, ingatlah bahwa mereka tetap anak-anak. Ini berarti mempertimbangkan langkah-langkah buat menjaga mereka tetap kondusif, seperti menghubungkan mereka dengan perawatan dan, dalam beberapa kasus, membatasi akses mereka ke sarana tersebut. Itu juga berarti mendengarkan mereka, dan menanyakan apa yang mereka butuhkan dan inginkan. Terkadang kita lupa betapa banyak kebijaksanaan dan wawasan yang dimiliki anak belia, jadi mendengarkan dengan sungguh-sungguh mendapat membantu.
Apakah kamu menemukan sesuatu dalam penelitian kamu yang mengubah langkah kamu merawat kesehatan mental kamu sendiri?
Sebagai orang tua, saya tak bisa tak menatap anak-anak saya sendiri dalam data yang saya tuangkan. anak-anak saya belum remaja (saya berusia 6 tahun dan nyaris 10 tahun), tetapi saya mencoba buat berbicara secara terbuka dengan mereka tentang kesehatan mental mereka, memperkuat strategi koping yang positif, dan mengeksplorasi masalah yang mungkin mengganggu mereka. . Saya tak bisa mengatakan saya melakukannya dengan benar, tetapi mendengar dari begitu banyak anak belia tentang apa yang krusial bagi mereka mendorong beberapa percakapan ini – dan itu luar normal. Tentu saja, saya curiga saya akan mendapat banyak kejutan begitu mereka mencapai pubertas.
Apa artinya memiliki MQ Fellowship ini bagi kamu?
Saya bahagia memiliki persekutuan ini. Ini mendorong saya keluar dari Amerika Serikat buat berpikir lebih global, dan memungkinkan saya buat beralih ke arah pendekatan yang lebih kreatif dan berpusat pada orang buat pekerjaan ini. Sungguh merendahkan hati membaca tentang penerima penghargaan lain yang jernih-jernih membuat tanda di lapangan. Saya berharap mendapat belajar – dari penelitian penerima penghargaan lainnya, dan rekan desainer yang berkontribusi dalam proyek ini.
Apa soal besar yang kamu harap akan dijawab oleh penelitian suatu hari nanti?
Bagaimana kita mendapat meningkatkan kualitas perawatan yang diterima kaum belia saat mereka mengalami krisis kesehatan mental? Saya berharap bahwa bermitra dengan remaja buat merancang seiring intervensi akan menghasilkan intervensi yang efektif dan menarik bagi remaja, sehingga mereka menerima perawatan berkualitas tinggi yang bermakna bagi mereka.
Bagaimana kita mendapat meningkatkan akses remaja ke perawatan kesehatan mental? Di masa mendatang, saya berharap mendapat mengidentifikasi dan menilai solusi terhadap hambatan yang mencegah kaum belia mengakses perawatan di komunitas mereka – melalui kemitraan sekolah-masyarakat dan strategi kreatif, seperti media sosial.
apabila kamu bergumul dengan kesehatan mental kamu dan membutuhkan seseorang buat diajak bicara, silakan hubungi orang Samaria dengan menelepon 116 123 atau mengirim email [email protected]